Pengembangan Rencana Bisnis Informatika ditinjau dari Aspek Pemasaran dan Keuangan
Aspek Pemasaran
Aspek pemasaran adalah suatu factor penting yang merupakan sebuah kunci dari keberhasilan perusahaan khsusunya dalam memetakan pasar. Apsek pemasaran harus dirancang dan diperhatikan sebelum kita memulai usaha.
1. Spesifikasi Produk
Aspek pemasaran yang pertama adalah spesifikasi produk. Produk adalah setiap hal berupa barang maupun jasa yang ditawarkan ke pasar untuk memenuhi kepuasan dan kebutuhan konsumen. Produk atau jasa yang akan ditawarkan ke pasaran harus diketahui terlebih dahulu spesifikasinya. Spesifikasi yang dimaksud seperti untuk siapakah produk atau jasa tersebut ditunjukkan, dimanakah produk atau jasa tersebut akan dipasarkan, hal-hal tersebut akan menentukan bagaimana kemasan yang akan ditampilkan untuk menarik perhatian konsumen, serta berapa harga yang akan diterapkan.
Dengan mengetahui spesifikasi produk yang tepat, strategi pemasaran yang dilakukan juga akan mendukung untuk
2. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah suatu aspek pemasaran yang berdasarkan pada pemisahan atau pengkhususan diantara para calon konsumen sebagai pasar. Atau bisa dikatakan sebagai suatu kegiatan mengklasifikasikan pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan pasar (segmen-segmen) yang bersifat homogen.
Untuk mencapai laba maksimum perusahaan harus melakukan proses menyeluruh untuk memperhatikan pembelian dari masing-masing segmen. Factor- factor yang digunakan untuk menyusun aspek pemasaran segmentasi pasar adalah:
- Demografi
- Tingkat penghasilan
- Sosiologis
- Psikologis
4. Analisis Situasi Pasar
Pada analisis situasi pasar, merencanakan strategi yang sesuai dengan kondisi pasar sangat dibutuhkan untuk mendapatkan peluang dan mengembangkan usaha. Analisa yang dapat dilakukan diantaranya adalah:
Permintaan Pasar
Menurut Kotler permintaan pasar bagi suatu produk adalah “Volume total yang akan dibeli oleh kelompok pembeli tertentu dalam lingkungan pemasaran tertentu dan program pemasaran tertentu pula”.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Pasar
Menurut para ahli ekonomi, terdapat beberapa faktor utama sebagai penentu dari permintaan pasar. Faktor-faktor tersebut adalah:
- Harga produk
- Harga produk lain
- Penghasilan pembeli
- Selera pembeli
Pada faktor-faktor tersebut perlu ditambahkan adanya faktor penentu non-harga seperti :
- Usaha periklanan
- Usaha penjualan dengan salesman
Analisa Volume Penjualan dan Biaya Pemasaran
Analisa volume penjualan pada aspek pemasaran analisa pasar dan peramalan permintaan merupakan suatu studi mendalam tentang masalah “penjualan bersih” dari laporan rugi-laba perusahaan. Manajemen perlu menganalisa volume penjualan total dan juga volume itu sendiri. Analisa tersebut dapat didasarkan pada:
- Product Line
- Segmen pasar (teritorial, kelompok pembeli, dan sebagainya)
Dalam menganalisa, manajer dapat membandingkan penjualannya dengan sasaran perusahaan dan juga dengan penjualan industri.
Analisa volume penjualan sangat bermanfaat dalam evaluasi dan pengendalian kegiatan pemasaran perusahaan.
Estimasi Penjualan Potensial
Dalam melayani kebutuhan pasarnya, perusahaan perlu memperkirakan penjualan potensialnya. Ini dibuat untuk menunjukkan seberapa besar kemampuan perusahaan dalam melayani atau mengisi kebutuhan tersebut.
Penjualan potensial sendiri merupakan tingkat penjualan maksimum yang dapat dicapai oleh penjual. Melihat definisi tersebut, penjualan potensial dapat ditentukan berdasarkan 2 macam faktor yaitu :
- Penjualan Potensial Industri
- Tingkat penjualan maksimum yang dapat dicapai oleh seluruh penjual barang atau jasa.
Penjualan Potensial Perusahaan
Tingkat penjualan maksimum yang dapat dicapai oleh sebuah perusahaan.
Peramalan penjualan yang tepat pada aspek pemasaran dalam kewirausahaan ataupun pengelolaan usaha sangat diperlukan dalam setiap tahap perencanaan bisnis.
Manajer pemasaran harus mempunyai ramalan penjualan yang dimaksudkan untuk:
- Menentukan kuota
- Dipakai sebagai pedoman di dalam pengembangan produk
- Merencanakan promosi
- Mengalokasikan tenaga kerja
5. Analisis Pesaing
Analisa pesaing adalah salah satu studi kelayakan bisnis yang cukup signifikan. Analisis ini akan menjadi penentu dimana posisi perusahaan tersebut dalam dunia bisnis. Hal-hal yang dapat dilakukan sebagai analaisis pesaing adalah dengan melakuakan identifikasi terhadap kesempatan, ancaman atau persoalan strategis yang timbul dari pergantian suasana bersaing yang potensial. Selain itu, perlu dilakukan investigasi terhadap kelemahan dan kekuatan yang dimiliki oleh pesaing. Sehingga dapat ditemukan solusi atau celah untuk menang dan mendapatkan laba yang besar daripada pihak pesaing.
6. Promosi
Promosi adalah kunci dari aspek pemasaran dalam pengelolaann usaha. Promosi itu sendiri adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh penjual untuk menawarkan barang atau jasa yang ditawarkan. Promosi merupakan bagian yang sangat vital pada aspek pemasaran, di mana hal itu menjadi penentu, pembeli akan tertarik dan membelinya atau pembeli hanya dating terus ada kerjaan ke luar kota.
Kita dapat melihat bahwa definisi tersebut tidak menyebutkan secara jelas beberapa variable bauran pemasaran selain periklanan dan personal selling. Pada initnya variabel yang ada di dalam bauran promosi ada 4 yaitu :
- Periklanan
Periklanan adalah bentuk presentasi dan promosi non privat mengenai ide, produk yang dibiayai oleh pihak bersponsor tertentu.
Komunikasi yang dilakukan oleh sponsor bersifat massal karena menggunakan media massa seperti radio, televisi, surat kabar, majalah, pos, papan nama, sosial media (youtube, instagram, facebook, twitter, dll) dan sebagainya.
Iklan yang dipasang pada media-media tersebut dapat memberikan umpan balik kepada sponsornya meskipun dalam tenggang waktu tertentu atau tidak secepat personal selling.
Dalam kegiatan periklanan pada aspek pemasaran dalam pengelolaan usaha terdapat dua keputusan penting yang harus diambil yaitu :
- Menentukan iklan yang harus disampaikan kepada pasar yang dituju
- Memilih media yang paling sesuai
Personal Selling
Terjadi interaksi secara langsung dengan adanya pertemuan antara penjual dan pembeli. Komunikasi yang terbentuk bersifat individual dan dilakukan timbal balik. Keduanya dapat memberikan tanggapan masing-masing dan dilakukan secara fleksibel sesuai dengan kondisi yang ada.
Kegiatan pada aspek pemasaran ini tidak hanya terjadi di tempat pembeli saja tetapi juga dapat dilakukan di tempat penjual atau toko.
Publisitas
Publisitas pada bagian dari fungsi yang lebih luas, disebut interaksi masyarakat dan merupakan berbagai tindakan untuk memrpoduksi dan mempertahankan interaksi yang memberikan benefit antara organisasi dengan masyarakat termasuk pemilik perusahaan, pekerja, organisasi pemerintahan, penyalur, serikat buruh, di samping juga calon pembeli.
Komunikasi dengan masyarakat luas melalui hubungan masyarakat ini dapat mempengaruhi kesan terhadap sebuah organisasi maupun produk atau jasa yang ditawarkan.
Aktivitas hubungan masyarakat ini memiliki peran penting dalam mendukung perusahaan dalam meraih target usahanya dan mampu diatur untuk mengkondisikan iklim yang dapat memberikan efek positif supaya dana yang diinvestasikan lebih menjamin.
Jika sebuah perusahaan berusaha mengadakan hubungan yang menguntungkan dengan masyarakat dengan membuat berita komersial dalam media, kegiatan huma seperti ini disebut publisitas. Lain dengan periklanan, komunikasi yang disampaikan dalam publisitas ini berupa berita bukan iklan.
Promosi Penjualan
Aktivitas pada promosi penjualan antara lain : peragaan, pertunjukkan dan pameran, demonstrasi dan sebagainya. Bisanya kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan promosi lain dan biayanya relatif lebih murah dibandingkan periklanan dan penjualan secara langsung.
Promosi dikatakan lebih fleksibel dikarenakan dapat disesuaikan dengan biaya yang ada dan dilakukan dimanapun.
Pada kampanye, promosi perusahaan dapat menggunakan salah satu variabel tersebut atau kombinasinya yang dikoordinir dengan strategi produk, harga dan distribusi. Secara bersama-sama variabel tersebut mampu membentuk marketing mix yang ditujukan untuk mencapai pasar.
Media Promosi Berbasis TI
Seiring dengan perkembangan zaman yang begitu canggih, teknologi telah merambah padda ekonomi khususnya dalam pemasaran. Orang-orang banyak yang kesehariannya tidak terlepas dari gadget mereka, hal ini bisa dijadikan celah oleh para pengusaha untuk mempromosikan barang atau jasa mereka di social media atau internet. Dengan menyesuaikan produk atau jasa pada umur konsumen, pengusaha dapat memasang iklan di media sosial seperti Instagram, facebook, atau twitter. Perusahaan juga dapat memasang promosi pada Youtube atau berbagai media sosial lainnya.
Aspek Keuangan
Keuangan adalah fungsi bisnis yang sangat penting, di mana keuangan menjadi factor penting dalam menentukan anggaran, investasi, dan besarnya modal yang akan dibuat esok hari. Aspek keuangan adalah factor yang menentukan biaya yang dikeluarkan dan dihasilkan untuk membuat sebuah usaha yang optimal.
1. Kompinen Biaya Atau Anggaran
Secara umum dalam pelaksanaan proyek, komponen biaya dibagi atas:
a. Biaya Personil
Biaya personil adalah komponen-komponen biaya yang dikeluarkan untuk membayar gaji para karyawan. Perhitungan komponen biaya untuk tiap pegawai dapat ditentukan berdasarkan kesepakatan dengan anggota tim, berdasarkan orang-jam, orang-hari atau orang-bulan.
b. Biaya Nonpersonil
Biaya non-personil adalah komponen-komponen biaya yang harus dikeluarkan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan suatu proyek. Komponen-komponen tersebut diantaranya adalah:
- Biaya Transportasi
Merupakan sebuah perhitungan biaya estimasi setiap karyawan baik di luar kota ataupun dalam menempuh perjalan menuju ke kantor. Perhitungan ini harus mengutamakan keadilan untuk setiap karyawan, maka dimungkinkan untuk membuat sebuah rencana biaya untuk meminimalkan pengeluaran yang ada.
Contoh Biaya Transportasi
- Biaya Allowance Penugasan Luar Kantor
Setiap ada sebuah proyek yang berada di luar kantor ataupun luar negeri, biasanya dibutuhkan biaya tambahan bagi karyawan yang ditugaskan
- Biaya Rutin
Biaya rutin adalah pengeluaran yang biasanya dikeluarkan secara rutin selama suatu proyek berlangsung ataupun selama bekerja di suatu perusahaan. Biaya rutin tersebut biasanya meliputu telepon, sambungan internet, korespondensi, listrik, air, gas, keamanan, pemeliharaan dan sebagainya.
- Biaya Pemanfaatan Peralatan dan Sewa
Biaya pemanfaatan peralatan atau sewa merupakan ongkos-ongkos yang harus dibayarkan seperti sewa ruangan (kerja, presentasi, pelatihan), komputer, printer, dan sebagainya.
- Biaya Belanja Barang Pakai Habis
Biaya belanja barang pakai habis adalah biaya yang harus dikeluarkan untuk
membeli barang-barang seperti kertas, alat tulis kantor, tinta printer, disket,
CD/DVD, dan sebagainya.
2. Estimasi Biaya
Perhitungan biaya yang diperlukan dalam membuat melakukan investasi. Perhitungan biaya meliputi, perhitungan, biaya tempat, produksi, karyawan, perizinan pendirian usahan dan lain sebagainya. Estimasi biaya harus tepat guna menghindari terjadinya dampak kerugian bagi investor atau pendiri usaha, sehingga usaha yang dibuat dapat berjalan dengan optimal.
Definisi perkiraan biaya adalah seni memperkirakan kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatan yang didasarkan pada informasi yang tersedia pada waktu itu (Iman Soeharto_National Estimating Society USA), berdasarkan definisi, tersebut maka perkiraan biaya mempunyai pengertian sebagai berikut:
Perkiraan biaya yaitu melihat, memperhitungkan dan mengadakan perkiraan atas hal-hal yang akan terjadi selanjutnya
Analisis biaya yang berarti pengkajian dan pembahasan biaya yang pernah ada yang digunakan sebagai informasi yang penting
Kualitas estimasi sangat ditentukan oleh:
- Tersedianya data dan informasi
- Teknik dan metode yang digunakan
- Kecakapan dan pengalaman estimator
- Tujuan pemakaian perkiraan biaya
Sumber informasi terbaik adalah pengalaman perusahaan dari proyek-proyek yang pernah dikerjakan.
3. Penyusunan Anggaran Perusahaan
Anggaran merupakan perhitungan modal yang dipergunakan dalam 1 periode tertentu. Penyusunan anggaran terdiri dari top down dan bottom up.
- Top Down
Proses penyusunan anggaran tanpa penentuan tujuan sebelumnya dan tidak berlandaskan teori yang jelas. Proses penyusunan anggaran Top Down ini secara garis besar berupa pemberian sejumlah uang dari pihak atasan kepada para karyawannya agar menggunakan uang yang diberikan tersebut untuk menjalankan sebuah program.
- Bottom Up
Proses penyusunan anggaran berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dan anggaran ditentukan belakangan setelah tujuan selesai disusun. Proses penyusunan anggaran dari Bottom Up merupakan Komunikasi strategis antara tujuan dengan anggaran.
4. Penyusunan Cash Flow Perusahaan
Menyusun sebuah laporan kas bertujuan untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pembayaran kas sebuah perusahaan selama suatu periode.
Rincian pengeluaran dan penerimaan kas di dalam laporan arus kas dapat dibedakan menjadi tiga aktivitas, antara lain:
- Aktivitas Operasi (Operating Activities)
Aktivitas ini meliputi segala aktivitas bisnis perusahaan yang berhubungan baik secara langsung, maupun tidak langsung dengan kegiatan operasional pokok atau yang utama dari perusahaan, yaitu dari transaksi yang digunakan untuk menentukan laba bersih.
2. Aktivitas Investasi (Investing Activities)
Aktivitas ini meliputi segala kegiatan yang berhubungan dengan harta (assets) yang terdapat pada neraca.
3.Aktivitas Pembiayaan (Financing Activities)
Aktivitas ini akan memiliki kaitan dengan segala transaksi atau proses aktivitas bisnis suatu perusahaan yang mempengaruhi pos-pos kewajiban dan ekuitas pemilik.
Biasanya investor lebih tertarik untuk melihat laporan arus kas daripada laporan laba rugi. Hal ini dikarenakan kas adalah tergolong Hal ini dikarenakan kas adalah tergolong harta lancar yang tingkat likuiditasnya paling tinggi di antara semua harta lancar. Karena tingkat likuiditasnya paling tinggi, maka kas tersebut dapat dengan segera melunasi segala kewajiban yang ada pada perusahaan terhadap investor. Dengan kata lain, dalam keadaan yang paling buruk, sejauhmana perusahaan dalam menjalankan aktivitas bisnisnya dapat melunasi kewajibannya, dapat diukur dengan seberapa besar nilai kas yang ada pada laporan arus kas-nya.
5. Time Value of Money dan Tingkat Suku Bunga
Time valuey of money adalah suatu nilai di suatu waktu. Bisa juga disebut nilai waktu dari ang merupakan suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang pada waktu sekarang akan lebih berharga daripada nilai uang di masa lalu, hal ini disebabkan oleh perbedaan waktu.
Misalkan, ani mempunyai uang Rp. 5.000,- untuk membeli bakso, pada masa dahulu uang sebanyak itu sudah dapat dibelikan semangkuk bakso. Tetapi pada masa sekarang uang sebesar itu sudah tidak bisa dibelikan semangkuk bakso. Sehingga bisa dikatakan bahwa nilai uang yang ada sekarang dengan uang yang ada di masa lampau.
Manfaat time value of money adalah untuk mengetahui apakah investasi yang dilakukan dapat memberikan keuntungan atau tidak. Time value of money berguna untuk menghitung anggaran.
Tingkat Suku Bunga
Tingkat bunga yaitu sebagai harga dari penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu. Pengertian tingkat bunga sebagai harga ini bisa juga dinyatakan sebagai harga yang harus dibayar apabila terjadi pertukaran antara satu rupiah sekarang dan satu rupiah nanti.
Terdapat dua pandangan berbeda mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat suku bunga (Sukirno, 1994:33) :
- Menurut pandangan ahli ekonomi klasik, tingkat bunga dipengaruhi oleh permintaan atas tabungan oleh para investor dan penawaran tabungan oleh rumah tangga.
- Menurut pandangan Keynes, tingkat bunga dipengaruhi oleh jumlah uang yang beredar dan preferensi liquiditas atau permintaan uang. Preferensi liquiditas adalah permintaan terhadap uang seluruh masyarakat dalam perekonomian.
Dalam hubungannya dengan permintaan uang, tingkat bunga bisa dibedakan menjadi dua yaitu tingkat bunga dalam negeri dan tingkat bunga luar negeri. Perbedaaan tingkat bunga diantaranya disebabkan beberapa faktor, yaitu: (Sukirno, 2000:385)
- Perbedaan resiko, pinjaman pemerintah membayar tingkat bunga yang lebih rendah dari pada tingkat bunga pinjaman swasta karena resikonya lebih kecil.
- Jangka waktu pinjaman, semakin lama waktu pinjaman semakin besar tingkat bunga.
- Biaya administrasi pinjaman, pinjaman yang lebih sedikit jumlahnya akan membayar tingkat bunga yang lebih tinggi.
Dalam realitas sehari-hari terdapat empat macam suku bunga (Khalwaty, 2000:162) yakni :
- Suku bunga dasar, yaitu tingkat suku bunga yang ditentukan oleh Bank Sentral atas kredit yang diberikan kepada perbankan dan tingkat suku bunga yang ditetapkan bank sentral untuk mendiskonto surat-surat berharga yang ditarik atau diambil alih oleh Bank Sentral.
- Suku bunga efektif, yaitu suku bunga yang sesungguhnya dibebankan kepada debitur dalam jangka waktu satu tahun apabila suku bunga nominal akan sama dengan nilai suku bunga efektif.
- Suku bunga nominal, yaitu tingkat suku bunga yang ditentukan berdasarkan jangka waktu satu tahun.
- Suku bunga padanan, yaitu suku bunga yang besarnya dihitung setiap hari, setiap minggu, setiap bulan, atau setiap tahun untuk sejumlah pinjaman atau investasi selama jangka waktu tertentu yang apabila dihitung secara anuitas akan memberikan penghasilan bunga dengan jumlah yang sama.
Jika tingkat suku bunga dalam negeri naik, maka permintaan uang akan meningkat. Lain halnya dengan permintaan uang kuasi. Hubungan antara suku bunga dalam negeri dengan jumlah uang kuasi adalah positif. Menurut penelitian Boorman (dalam Azis, 2002:24), jika suku bunga domestik naik maka jumlah uang kuasi akan meningkat apabila faktor lain tetap (Cateris Paribus).
6. Kriteria Investasi
Kriteria Investasi sering digunakan untuk mengetahui apakah investasi yang akan dikeluakan akan mendapatkan keuntungan yang besar.
Ada banyak kriteria investasi yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat investasi, dimana kriteria tersebut dapat membantu untuk melihat apakah investasi tersebut dapat memungkinkan dan menguntungkan atau tidak.
Dalam mengukur atau menilai investasi yang akan atau telah terjadi terdapat beberapa kriteria yang digunakan, yaitu:
- NPV (Net Present Value)
Net Present Value (NPV) sering diterjemahkan sebagai nilai bersih sekarang. NPV dari suatu proyek atau gagasan usaha merupakan nilai sekarang (present value) dari selisih antara benefit (manfaat) dengan cost (biaya) pada discount rate terentu. NPV merupakan kelebihan benefit (manfaat) dibandingkan dengan cost/biaya.
Perhitungan dengan menggunakan nilai nominal dapat menyesatkan, sebab tidak memperhitungkan nilai waktu dari uang. Untuk membuat hasil lebih akurat, maka nilai sekarang didiskontokan. Keuntungan dari menggunakan metode diskonto adalah kita dapat langsung menghitung selisih nilai sekarang dari biaya total dengan penerimaan total bersih. Selisih inilah yang disebut net present value. Suatu proposal investasi akan diterima jika NPV > 0, sebab nilai sekarang dari penerimaan total lebih besar daripada nilai sekarang dari biaya total.
Menurut A. Choliq dkk, (1994), NPV merupakan manfaat yang diperoleh pada suatu masa proyek yang diukur pada tingkat suku bunga tertentu. Dalam perhitungan NPV ini perlu kiranya ditentukan dengan tingkat suku bunga saat ini yang relevan. Selain itu, NPV juga dapat diartikan sebagai nilai saat ini dari suatu cash flow yang diperoleh dari suatu investasi yang dilakukan.
Indikator NPV:
Jika NPV > 0 ( positif ), maka proyek layak (go) untuk dilaksanakan.
Jika NPV < 0 ( negatif ), maka proyek tidak layak (not go) untuk dilaksanakan.
- Net Benefit Cost Rasio (Benefit B/C)
Net B/C adalah perbandingan antara jumlah NPV positif dengan jumlah NPV negatif. Net B/C ini menunjukkan gambaran berapa kali lipat manfaat (benefit) yang diperoleh dari biaya (cost) yang dikeluarkan. Apabila net B/C > 1, maka proyek atau gagasan usaha yang akan didirikan layak untuk dilaksanakan. Demikian pula sebaliknya, apabila net B/C < 1, maka proyek atau gagasan usaha yang akan didirikan tidak layak untuk dilaksanakan.
B/C ratio mengukur mana yang lebih besar, biaya yang dikeluarkan dibanding hasil (output) yang diperoleh. Biaya yang dikeluarkan dinotasikan dengan C (cost). Output yang dihasilkan dinotasikan dengan B (benefit). Keputusan menerima atau menolak proposal investasi dapat dilakukan denganmelihat nilai B/C. Umumnya, proposal investasi baru diterima jika B/C > 1, sebab berarti output yang dihasilkan lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan.
Indikator NET B/C adalah:
Jika Net B/C > 1, maka proyek layak (go) untuk dilaksanakan.
Jika Net B/C < 1, maka proyek tdk layak (not go) untuk dilaksanakan.
- Payback Period
Merupakan jangka waktu /periode yang diperlukan untuk membayar kembali semua biaya-biaya yang telah dikeluarkan dalam investasi suatu proyek. waktu yang dibutuhkan agar investasi yang direncanakan dapat dikembalikan, atau waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik impas.
Jika waktu yang dibutuhkan makin pendek, proposal investasi dianggap makin baik. Kendatipun demikian, kita harus berhati-hati menafsirkan kriteria payback period ini. Sebab ada investasi yang baru menguntungkan dalam jangka panjang (> 5 tahun). Semakin cepat kemampuan proyek mampu mengembalikan biaya-biaya yang telah dikeluarkan dalam investasi proyek maka proyek semakin baik (satuan waktu). Perhitungan payback belum memperhatikan time value of money.
- IRR (Internal Rate of Return)
Internal rate of return adalah nilai tingkat pengembalian investasi, dihitung pada saat NPV sama dengan nol. Keputusan menerima/menolak rencana investasi dilakukan berdasarkan hasil perbandingan IRR dengan tingkat pengembalian investasi yang diinginkan (r).
Jika pada saat NPV = 0, nilai IRR = 12%, maka tingkat pengembalian investasi adalah 12%. Keputusan menerima atau menolak rencana investasi dilakukan berdasarkan hasil pembandingan IRR dengan tingkat pengembalian investasi yang diinginkan (r). Jika r yang diinginkan adalah 15%, sementara IRR hanya 12%, proposal investasi ditolak. Begitu juga sebaliknya.
SUMBER:
http://jurnalmanajemen.com/aspek-pemasaran/
http://sonityodjava.blogspot.co.id/2014/12/materi-4-aspek-keuangan.html
http://ariefharryadi.blogspot.co.id/2015/11/time-value-of-money-tingkat-suku-bunga.html
Komentar
Posting Komentar