Kamera Analog Di Era Digital Dan Pengaruhnya Di Kebudayaan

Barang yang semula Analog menjadi Digital

Kamera Analog

Kamera film atau yang biasa disebut kamera analog memang sudah ditinggalkan karena kehadiran berbagai kamera digital. Pria bernama James Jackson menciptakan alat bernama DigiPod yang dapat ditempelkan pada kamera analog dan menjadikannya kamera modern berbasis digital. Ide ini bermula saat Jackson merasa kasihan dengan kamera-kamera analog miliknya yang hanya menjadi barang antik di rak pajangan. Dengan donasi yang ia dapatkan, Jackson menciptakan sebuah alat film digital untuk mengganti film analog di kamera SLR miliknya. Alat ini fungsinya mengganti rol film menjadi penyimpanan data digital. Foto-foto yang dipotret akan diubah menjadi foto digital melalui DigiPod dan disimpan dengan menggunakan memori kartu SD.


Pengaruhnya Di Kebudayaan

Dulu waktu masih zaman kamera analog kamar gelap biasa dimiliki oleh studio foto. Selain itu juga ada jasa cetak foto kilat yang biasa disebut dengan afdurk foto. Dulu jasa ini banyak ditemui di pinggir jalan, tapi saat ini di Jakarta menurut Danny sudah punah. Di beberapa kota di Semarang atau Bandung masih dapat ditemui.

Mengapa belajar cara mencetak foto secara tradisional, karena hasil cetakan tradisional dan cetak digital itu dari segi fisik sangat berbeda. Terlebih lagi untuk foto hitam putih, hasilnya lebih klasik dibanding cetak foto hitam putih secara digital. Selain itu foto yang dicetak secara tradisional hasilnya juga lebih awet, bisa bertahan ratusan tahun. Kualitas itu berkat proses kimiawi yang terjadi selama pencetakan.

Sebagai peminat foto analog dan cetak tradisional, berharap akan semakin banyak penggemar fotografi analog. Dengan demikian permintaan akan semakin banyak dan pasarnya terbentuk kembali. Bagaimana dengan foto digital, menurutnya foto analog dan foto digital adalah dua hal yang berbeda. Di luar negeri, seperti Jepang, Inggris dan Jerman saat ini permintaan untuk cetak foto analog secara tradisional masih lerstari.

Komentar